Saturday, December 31, 2011

panduan bahasa arab

mau E-book panduan bahasa arab gratis!!!
ini dia tempatnya.....
http://pustaka-ebook.com
download : klik disini

Friday, December 30, 2011

Kompetensi Profesional GURU


BAB I
PENDAHULUAN

Dalam dunia pendidikan guru merupakan sebuah profesi yang membanggakan, maka dari itu guru harus mempunyai kompetensi dan professional di dalam mengajar. Di dalam Departemen Pendidikan Nasional memberi pengertian kompetensi sebagai berikut. Kompetensi adalah kemampuan bersikap, berpikir dan bertindak secara konsisten sebagai perwujudan dari pengetahuan, sikap dan keterampilan yang dimiliki peserta didik.
Dengan kata lain kompetensi itu merupakan kemampuan unjuk kerja (ability to do) yang dilatarbelakangi oleh penguasaan pengetahuan, sikap dan keterampilan. Hal ini mengandung arti bahwa kualitas unjuk kerja itu ditentukan oleh kualitas penguasaan pengetahuan, sikap dan keterampilan.
Semakin tinggi kualitas penguasaan pengetahuan, sikap dan keterampilan, semakin tinggi juga unjuk kerjanya, dan sebaliknya. Jadi ada korelasi positif tinggi antara tingkat penguasaan pengetahuan, sikap dan keterampilan dengan kompetensi yang terbentuk. Maka dari itu guru harus memliki kompetensi dan professional yang baik guna melakukan tugas mengajar dan menyelenggarakan pembelajaran di sekolah.
Kompetensi merupakan kemampuan bersikap, berpikir dan bertindak secara konsisten sebagai perwujudan dari pengetahuan, sikap dan keterampilan yang dimiliki seseorang. Kompetensi professional adalah kemampuan penguasaan materi pelajaran secara luas dan mendalam. Selanjutnya mengenai kompetensi profesional akan dibahas pada bab berikutnya.



BAB II
PEMBAHASAN

A.     Kompetensi Guru
Istilah kompetensi mempunyai banyak makna, dalam UU No 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen dijelaskan bahwa kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, ketrampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan.[1] Kompetensi juga dapat diartikan sebagai pengetahuan, keterampilan dan kemampuan yang dikuasai oleh seseorang yang telah menjadi bagian dari dirinya sehingga dia dapat melakukan perilaku-perilaku kognitif, afektif, dan psikomotorik dengan sebaik-baiknya.[2] Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Jadi, pengertian kompetensi guru adalah seperangkat penguasaan kemampuan yang harus ada dalam diri guru agar dapat mewujudkan kinerjanya secara tepat dan efektif.
Menurut Direktorat Tenaga Kependidikan Depdiknas, 2003 menyebutkan bahwa standar kompetensi guru meliputi empat komponen, yaitu pengelolaan pembelajaran, pengembangan potensi, penguasaan akademik, dan sikap kepribadian. Secara keseluruhan standar kompetensi 17 guru terdiri dari tujuh kompetensi, yaitu penyusunan rencana pembelajaran, pelaksanaan interaksi belajar mengajar, penilaian prestasi belajar peserta didik, pelaksanaan tindak lanjut hasil penilaian prestasi belajar peserta didik, pengembangan profesi, pemahaman wawasan pendidikan, dan penguiasaan bahan kajian akademik.[3]
Kompetensi adalah kemampuan bersikap, berpikir dan bertindak secara konsisten sebagai perwujudan dari pengetahuan, sikap dan keterampilan yang dimiliki peserta didik. Dengan kata lain kompetensi itu merupakan kemampuan unjuk kerja (ability to do) yang dilatarbelakangi oleh penguasaan pengetahuan, sikap dan keterampilan. Hal ini mengandung arti bahwa kualitas unjuk kerja itu ditentukan oleh kualitas penguasaan pengetahuan, sikap dan keterampilan. Semakin tinggi kualitas penguasaan pengetahuan, sikap dan keterampilan, semakin tinggi juga unjuk kerjanya, dan sebaliknya. Jadi ada korelasi positif tinggi antara tingkat penguasaan pengetahuan, sikap dan keterampilan dengan kompetensi yang terbentuk.
Berkaitan dengan kompetensi, ada sepuluh kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru, yakni :
a.       Kemampuan menguasai bahan pelajaran yang disampaikan.
b.      Kemampuan mengelola program belajar mengajar.
c.       Kemampuan mengelola kelas.
d.      Kemampuan menggunakan media / sumber belajar.
e.       Kemampuan menguasai landasan-landasan pendidikan.
f.        Kemampuan mengelola interaksi belajar mengajar.
g.       Kemampuan menilai prestasi siswa untuk kependidikan pengajaran.
h.       Kemampuan mengenal fungsi dan program pelayanan bimbingan dan penyuluhan.
i.         Kemampuan mengenal dan menyelenggarakan administrasi pendidikan.
j.        Kemampuan memahami prinsip-prinsip dan menafsirkan hasil-hasil penelitian guna keperluan mengajar.[4]

kompetensi Sosial GURU


f
PENDAHULUAN
Guru merupakan pendidik profesional yang bertugas untuk mendidik, mengajar, serta membimbing peserta didik baik pada pendidikan jalur formal maupun pendidikan jalur non formal. Syarat menjadi guru, seseorang harus memiliki kualifikasi akademik, sertifikat pendidik, sehat jasmani serta roahani dan salah satu yang penting adalah memiliki kompetensi. Berdasarkan permendiknas no 16 tahun 2007, seorang guru harus memiliki empat kompetensi,dimana Untuk menjadi guru yang profesional seorang guru harus memiliki empat kompetensi ini,  yaitu:
a.  kompetensi pedagogik
b.                  kompetensi kepribadian
c. kompetensi sosial
d.                  kompetensi profesional.
Kompetensi merupakan suatu pengetahuan, keterampilan dan kemampuan yang dikuasai oleh seseorang. Dengan kompetensi tersebut, manusia melakukan perilaku-perilaku tertentu baik pada perilaku kognitif, afektif dan psikomotorik. Kemampuan-kemampuan tersebut penting dimiliki oleh seorang guru baik dalam proses belajar mengajar ataupun dalam kehidupan sosial.
            Guru sebagian dari masyarakat merupakan salah satu pribadi yang mendapatkan perhatian khusus di masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan sejumlah kompetensi sosial yang perlu dimiliki guru dalam berinteraksi dengan lingkungan masyarakat di tempat dia tinggal.


BAB II
PEMBAHASAN
A.     Pengertian Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial adalah kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/ wali peserta didik, dan masyarakat sekitar. hal tersebut sudah dijelaskan dalam Standar Nasional Pendidikan  pada penjelasan pasal 28 ayat 3, butir d. hal tersebut diuraikan lebih lanjut dalam RPP tentang guru, bahwa kompetensi sosial merupakan kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat, yang sekurang-kurangnya memiliki kompetensi untuk:
a. Berkomunikasi baik secara lisan, tulisan, dan isyarat
b.                  Menggunakan tekhnologi komunikasi dan informasi secara fungsional
c. Bergaul secara efektif dengan peserta didik , sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/ wali peserta didik, dan
d.                  Bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar[1].
Kompetensi sosial guru merupakan kemampuan guru untuk mampu memahami dirinya sebagai bagian dari masyarakat dan mampu melaksanakan tugas sebagai anggota masyarakat dan warga Negara.
Dalam konsepsi pendidikan islam, seorang guru juga harus memilki beberapa kompetensi yang lebih filosofis-fundamental. Salah satunya yaitu kompetensi sosial-religius. Yaitu memilki kepedulian terhadap persoalan-persoalan sosial yang selaras dengan ajaran islam. Sikap gotong royong, suka menolong, egalitarian, toleransi dan sebagainya merupakan sikap yang harus dimiliki pendidik yang dapat diwujudkan dalam proses pendidikan.[2]
B.     Pentingnya Kompetensi Sosial
Abduhzen (PR, 29 september 2006), mengungkapkan bahwa: Imam Al-Ghazali menempatkan profesi guru pada posisi tertinggi dan termulia dalam berbagai tingkat pekerjaan masyarakat. Guru menurut Al-Ghazali mengemban dua misi sekaligus, yaitu tugas keagamaan, ketika guru melakukan kebaikan dengan menyampaikan ilmu pengetahuan kepada manusia sebagai makhluk termulia di muka bumi ini, sedangkan yang termulia dari tubuh manusia adalah hatinya dan guru bekerja menyempurnakan, membersihkan, menyucikan.  Misi kedua, adalah tugas sosiopolitik (kekhalifahan), dimana guru membangun, memimpin dan menjadi teladan yang menegakkan keteraturan, kerukuran, dan menjamin keberlangsungan masyarakat[3].
Berkaitan dengan tanggung jawab, seorang guru harus mampu mengetahui dan memahami nilai-nilai, norma moral dan sosial. Sedangkan kaitannya dengan wibawa seorang guru harus memiliki kelebihan dalam merelasasikan nilai spiritual, moral dan sebagainya.
C.     Berkomunikasi dan Bergaul secara Efektif
Seorang guru harus memiliki keluwesan dalam bergaul, karena jika seorang guru tidak memiliki keluwesan bergaul maka pergaulannya akan menjadi kaku dan akan mnyebabkan orang yang bersangkutan kurang diterima oleh masyarakat. Jika di dalam lingkungan sekolah seorang guru diamati dan dinilai oleh peserta didik, maka di lingkungan masyarakat seorang guru diamati dan dinilai oleh anggota masyarakat itu sendiri.  Oleh karena itu, ada beberapa kompetensi sosial yang harus dimiliki oleh guru agar dapat berkomunikasi dan bergaul secara efektif. Yaitu:
1.                  Memiliki pengetahuan tentang adat istiadat baik sosial maupun agama
2.                  Memiliki pengetahuan tentang budaya dan tradisi
3.                  Memiliki pengetahuan tentang inti demokrasi
4.                  Memiliki pengetahuan tentang estetika
5.                  Memiliki apresiasi dan kesadaran sosial
6.                  Memiliki sikap yang benar terhadap pengetahuan dan pekerjaan
7.                   Setia terhadap harkat dan martabat manusia[4]

D.    Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
Hubungan sekolah dengan masyarakat merupakan jalinan interaksi yang diupayakan oleh sekolah agar dapat diterima di tengah-tengah masyarakat untuk mendapatkan aspirasi, simpati, dari masyarakat, dan mengupayakan terjadinya kerjasama yang baik antar sekolah dengan masyarakat untuk kebaikan bersama[5].  Disamping itu, pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara sekolah, pemerintah dan masyarakat. Tanggung jawab tersebut tidak akan terlaksana jika hubungan antara sekolah dan masyarakat tidak terjalin dengan baik.

Friday, December 23, 2011

ZAKAT


PENDAHULUAN
Ummat Islam adalah ummat yang mulia, ummat yang dipilih Allah untuk mengemban risalah, agar mereka menjadi saksi atas segala ummat. Tugas ummat Islam adlah mewujudkan kehidupan yang adil, makmur, tentram dan sejahtera dimanapun mereka berada. Karena itu ummat Islam seharusnya menjadi rahmat bagi sekalian alam.

Bahwa kenyataan ummat Islam kini jauh dari kondisi ideal, adalah akibat belum mampu mengubah apa yang ada pada diri mereka sendiri (QS. Ar-Ra'du : 11). Potensi-potensi dasar yang dianugerahkan Allah kepada ummat Islam belum dikembangkan secara optimal. Padahal ummat Islam memiliki banyak intelektual dan ulama, disamping potensi sumber daya manusia dan ekonomi yang melimpah. Jika seluruh potensi itu dikembangkan secara seksama, dirangkai dengan potensi aqidah Islamiyah (tauhid), tentu akan diperoleh hasil yang optimal. Pada saat yang sama, jika kemandirian, kesadaran beragama dan ukhuwah Islamiyah kaum muslimin juga makin meningkat maka pintu-pintu kemungkaran akibat kesulitan ekonomi akan makin dapat dipersempit.

Salah satu sisi ajaran Islam yang belum ditangani secara serius adalah penanggulanagn kemiskinan dengan cara mengoptimalkan pengumpulan dan pendayagunaan zakat, infaq dan shadaqah dalam arti seluas-luasnya. Sebagaimana telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW serta penerusnya di zaman keemasan Islam. Padahal ummat Islam (Indonesia) sebenarnya memiliki potensi dana yang sangat besar.

Terdorong dari pemikiran inilah, kami mencoba untuk menuliskan risalah zakat yang ringkas dan praktis agar dapat dengan mudah dimengerti oleh pembaca. Meskipun kami sadar bahwa rislah ini masih jauh dari sempurna. Namun demikian kami berharap risalah ini dapat bermanfaat. Koreksi, kritik dan saran sangat kami harapkan demi kesempurnaan risalah zakat ini

Semoga Allah SWT mengampuni kekurangan dan kesalahan yang ada dalam risalah ini, serta mencatatnya sebagai amal shaleh. Amin


PEMBAHASAN
A.    PENGERTIAN ZAKAT
Secara bahasa, zakat itu bermakna : bertambah, suci, tumbuh ,barakah. (lihat kamus Al-Mu`jam al-Wasith jilid 1 hal. 398). Makna yang kurang lebih sama juga kita dapati bila membuka kamus Lisanul Arab. [1]
Sedangkan secara syara`, zakat itu bermakna bagian tertentu dari harta yang dimiliki yang telah Allah wajibkan unutk diberikan kepada mustahiqqin (orang-orang yang berhak menerima zakat).[2]

LKS


LEMBAR KERJA SISWA
Nama Madrasah          : MTs.Wathoniyah Islamiyah Kebarongan
Mata pelajaran             : Sejarah Kebudayaan Islam (SKI)
Kelas / Semester          : VIII A,B,C,D,E / Gasal
Waktu                         : 2 X 40 Menit
Pokok Bahasan           : Bani Abbasiyah
Nama Kelompok         :
Nama
No Presensi
1.
1.
2.
2.
3.
3.
4.
4.

A.    Standar kompetensi
Memahami perkembangan Islam pada masa Bani Abbasiyah
B.     Kompetensi dasar
Mengidentifikasi tokoh ilmuwan muslim dan perannya dalam kemajuan kebudayaan/peradaban Islam pada masa Bani Abbasiyah
C.    Indicator
1.      Menyebutkan nama-nama tokoh pada masa Bani Abbasiyah
2.      Mengidentifikasi perkembangan ilmu filsafat pada masa Bani Abbasiyah
3.      Mengidentifikasi perkembangan ilmu kedokteran pada masa Bani Abbasiyah
4.      Mengidentifikasi perkembangan ilmu astronomi pada masa Bani Abbasiyah
D.    Langkah kerja / Petunjuk Belajar
1.      Baca literatur yang berkaitan dengan Sejarah Bani Abbasiyah
2.      Perhatikan dengan seksama waktu guru menjelaskan
3.      Baca perintah dengan cermat sebelum anda mengerjakan tugas
4.      Kerjakan tugas sesuai dengan perintah
5.      Konsultasikan dengan guru jika mengaami kesulitan
E.     Uraian Materi
1.      Perkembangan ilmu filsafat
Filsafat beasal dai bahasa Yunani, philosophia yang artinya cinta kepada pengetahuan atau cinta kepada kebijaksanaan. Pada masa pemerintah Harun Al-Rasyid buku-buku yang benuansa Yunani mulai diterjemahkan ke dalam bahasa Arab. Kegiatan penerjemahan ini makin meningkat pada masa Khalifah Al-Makmun. Penerjemahan berbagai buku ilmu pengetahuan mampu memunculkan cendekiawan-cendekiawan filsuf yang masyhur, seperti Al-Kindi (801-866 M), dan lain sebagainya.
2.      Perkembangan ilmu kedokteran
Ilmu kedokteran adalah cabang ilmu yang menangani keadaan kesehatan dan penyakit pada tubuh manusia dengan menggunakan caa-caa tetentu yang sesuai dengan cara penjagaan atau pemulihan kesehatan. Pada masa pemerintahan Bani Abbasiyah, rumah sakit menjadi pusat pengajaran ilmu kedokteran, sementara aspek teoritisnya dibahas di masjid dan madrasah. Salah satu tokohnya adalah Ibnu Sina (908-1037 M)
3.      Perkembangan ilmu astronomi
Ilmu astronomi terkenal jaga dengan sebutan ilmu falak, yaitu ilmu yang mempelajari benda-benda langit, seperti , matahari, bulan, bintang, dan planet-planet. Salah satu tokoh Ilmuwan astronomi muslim yang terkenal adalah Muhammad bin Musa Al-Khawarizmi (780-850 M)
F.     Tugas-Tugas
Diskusikan dengan  KELOMPOKMU pertanyaan-pertanyaan dibawah ini:
1.      Siapa sajakah tokoh-tokoh ilmuwan pada masa Bani Abbasiyah? Sebutkan dan jelaskan apa saja penemuan atau hasil dari tokoh tersebut?
Jawab: ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
2.      Identifikasikan perkembangan Ilmu filsafat pada masa bani Abbasiyah? Jelaskan!
Jawab: ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
3.      Identifikasikan Perkembangan Ilmu Kedokteran pada masa Bani Abbasiyah? Jelaskan!
Jawab: .………………………………………………………………………………………… ……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
4.      Identifikasikan perkembangan Ilmu Astronomi pada masa Bani Abbasiyah? Jelaskan!
Jawab: .………………………………………………………………………………………….……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….........
G.    Kesimpulan
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………...….………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………


Mengetahui

Kepala Sekolah



Guru SKI
Dr. Aris Baidowi, M.Ag
NIP: 051267 051200 05 12

Mu’allim Syukri Khamid
NIM: 09410168