Buku
Teks dan LKS
Disusun
untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Media PAI
Dosen Pengampu: Dr.
Sukiman
Oleh:
Mulatsih
(09410169)
Ika
Zulaicha (09410171)
Rina
Marrinawati (09410180)
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN
KALIJAGA
YOGYAKARTA
2011
BAB I
PENDAHULUAN
Penerapan pembelajaran kontekstual dapat
dilaksanakan baik dalam kegiatan pembelajaran tatap muka maupun pembelajaran
yang dimediakan. Bahan ajar berupa media cetak maupun tertulis merupakan contoh
pembelajaran yang dimediakan. Apapun format media yang digunakan, penyampaian
pembelajaran pada hakikatnya merupakan kegiatan menyampaikan pesan. Menyampaikan
pembelajaran pada dasarnya merupakan kegiatan menyampaikan pesan kepada siswa oleh
narasumber dengan menggunakan bahan, alat, teknik, dan dalam lingkungan
tertentu. Agar penyampaian pesan tersebut efektif, perlu diperhatikan
media-media yang digunakan dalam penyampaian materi pembelajaran.
Ada bermacam-macam media pembelajaran
yang dapat dibuat dan digunakan sebagai alat dalam proses belajar mengajar.
Salah satu media pembelajaran yang sering digunakan adalah media pembelajaran
yang berbasis cetakan. Ada bermacam-macam media pembelajaran berbasis cetakan,
yang paling umum dikenal antara lain: buku penuntun, buku teks, Lembar Kegiatan
Siswa, jurnal, majalah dan sebagainya. Diantara media-media tersebut memiliki
kekurangan dan kelebihan masing-masing.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Buku Teks dan LKS
1.
Buku Teks
Merupakan sumber informasi yang disusun
dengan struktur dan urutan berdasar bidang ilmu tertentu. Buku teks adalah
sarana belajar yang digunakan di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi untuk
menunjang suatu program pengajaran. Dalam proses belajar mengajar di sekolah,
buku teks dapat menjadi pegangan guru dan siswa yaitu sebagai referensi utama
atau menjadi buku tambahan.
Menurut Vacca dan Vacca tahun 1999
membedakan antara buku teks dengan buku yang dijual di pasar. Menurut Vacca dan
Vacca, buku teks adalah buku yang digunakan di sekolah-sekolah sedangkan buku
yang dijual di pasar, diterbitkan untuk didistribusikan kepada umum melalui
penjual buku. Di Indonesia buku teks umumnya dikemas menjadi suatu paket yang
terdiri atas buku pelajaran yang diajarkan di kelas termasuk buku Bahasa
Indonesia. Ketika kurikulum 1994 direalisasikan, pemerintah menerbitkan buku
pelajaran yang lebih dikenal dengan buku teks. Buku teks (buku paket) tersebut
merupakan buku wajib yang harus digunakan di sekolah-sekolah di Indonesia.
Sedangkan buku teks yang diterbitkan oleh pihak swasta digunakan sebagai buku
penunjang.[1]
Biasanya buku teks digunakan guru
sebagai satu-satunya sumber bacaan. Vacca and Vacca (1999) memberikan kritik
terhadap buku teks dan kebiasan guru dalam menggunakannya di dalam kelas. Dalam
prakteknya guru sering hanya menggunakan satu buku teks saja. Sementara itu
diketahui bahwa buku teks bukanlah membahas suatu bidang/mata pelajaran
tertentu secara luas dan mendalam sehingga tidak bisa membantu mengembangkan
gagasan dan konsep secara penuh.[2]
Contoh buku teks:
Buku
Teks pelajaran bukan modul atau bahan ajar lainnya. Adapun Perbedaan buku teks biasa dengan modul adalah[3]:
No.
|
Buku Teks
|
Modul
|
1.
|
Untuk keperluan umum/ tatap muka
|
Dirancang untuk sistem pembelajaran mandiri
|
2.
|
Bukan merupakan bahan belajar yang terprogram
|
Program pembelajaran yang utuh dan sistematis
|
3.
|
Lebih menekankan pada sajian materi ajar
|
Mengandung tujuan, bahan/ kegiatan dan eveluasi
|
4.
|
Cenderung informatif, searah
|
Disajikan secara komunikatif, dua arah
|
5.
|
Menekankan fungsi penyajian materi/ informasi
|
Dapat mengganti beberapa peran pengajar
|
6.
|
Cakupan materi lebih luas/ umum
|
Cakupan bahasan terfokus dan terukur
|
7.
|
Pembaca cenderung pasif
|
Mementingkan aktivitas belajar pemakai
|
2.
LKS (Lembar Kegiatan
Siswa)
Lembar kegiatan siswa (student work sheet) adalah
lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh siswa.
Lembar kegiatan berisi
petunjuk, langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu tugas. Tugas-tugas yang
diberikan kepada siswa dapat berupa teori dan atau praktik. LKS atau lembar
kerja siswa ini dapat juga diberikan kepada siswa untuk mengukur keberhasilan
belajar yang telah dilakukan, karena didalamnya berisi soal-soal atau
tugas-tugas baik secara individu ataupun kelompok.
Langkah-langkah
penulisan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) sebagai berikut:
- Melakukan analisis kurikulum; SK, KD, indikator dan materi pembelajaran.
- Menyusun peta kebutuhan LKS
- Menentukan judul LKS
- Menulis LKS
- Menentukan alat penilaian
Struktur LKS secara umum adalah sebagai berikut:
- Judul, mata pelajaran, semester, tempat
- Petunjuk belajar
- Kompetensi yang akan dicapai
- Indikator
- Informasi pendukung
- Tugas-tugas dan langkah-langkah kerja
- Penilaian[4]
Fungsi LKS:
·
Untuk tujuan latihan
·
Untuk menerangkan
penerapan (aplikasi)
·
Untuk kegiatan
penelitian
·
Untuk penemuan
·
Untuk penelitian hal
yang bersifat terbuka
Contoh LKS
B.
Kelebihan
dan Kekurangan Buku Teks dan LKS
1.
Kelebihan dan
kekurangan Buku Teks
Buku
teks sebagai bagian dari media berbasis cetakan, memiliki kelebihan-kelebihan antara lain:
a. Buku
dapat secara aktif membantu proses belajar mandiri. Banyak sarana pendidikan
lain yang membutuhkan pertolongan dari bahan atau alat bantu pendidikan lain.
Warga belajar menggunakan buku pada waktu, tempat, dan kesempatan yang mereka
miliki, justru berulang-ulang jika diperlukan.
b. Buku
lebih mudah dibawa dan diproduksi.
c. Buku
dapat meliputi bidang pengetahuan yang lebih luas dan dapat mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan.
d. Buku
meningkatkan pemahaman dan penalaran, sehingga para pembaca dapat memikirkan
dan meninjau dengan cara yang tidak mungkin dilakukan dengan program yang
terikat waktu.
Buku
teks juga memiliki kelemahan-kelemahan, antara lain:
a. Dapat
memakan waktu beberapa hari sampai berbulan-bulan dalam mencetak medianya
b. Mencetak
gambar atau foto berwarna biasanya memerlukan biaya yang mahal
c. Sukar
menampilkan gerak di halaman media cetak
d. Pelajaran
yang terlalu banyak disajikan, dengan buku teks cenderung untuk mematikan minat
dan menyebabkan kebosanan
e. Tanpa
perawatan yang baik, media cetak akan cepat rusak, hilang, atau musnah.[5]
2. Kelebihan
dan Kekurangan LKS
Adapun
kelebihan-kelebihan dari LKS adalah:
a. Pembelajaran
lebih sistematis dan terarah, karena urutan pembelajaran telah tertuang dalam
LKS
b. Memotivasi
siswa terlibat aktif dalam pembelajaran baik secara perseorangan maupun
kelompok, karena terdapat permasalahan yang harus dipecahkan
c. Memberikan
kesempatan lebih luas kepada guru menjadi pembimbing dan fasilitator dalam
pembelajaran
Dibalik
kelebihannya, LKS juga memiliki kekurangan-kekurangan antara lain:
a. Dengan
adanya LKS, guru seperti terlihat agak malas. Karena ada beberapa guru yang
tidak mau lagi membuat soal karena terlalu bergantung pada soal-soal yang ada
pada LKS, seharusnya dengan adanya LKS ini tiadak menjadi alasan bagi mereka
untuk bermalas-malasan namun dapat dipakai sebagai salah satu alat untuk
mencapai tujuan pendidikan
b. Dengan
adanya pengadaan LKS ini, biaya sekolah dirasa lebih mahal, terutama bagi orang
tua murid yang penghasilannya terbatas
C.
Elemen-elemen
yang perlu diperhatikan dalam penyusunan media berbasis cetakan
Teks
berbasis cetakan menuntut enam elemen yang perlu dirancang saat pembuatannya.
Elemen-elemen tersebut adalah:
1. Konsistensi
Usahakan
untuk konsistensi dalam jarak spasi. Jarak antara judul dan baris pertama serta
garis samping supaya sama, dan antara judul dan teks utama. Spasi yang tidak
sama sering dianggap buruk, tidak rapi, dan oleh karena itu kadang tidak
mendapatkan perhatian sungguh-sungguh,
2. Format
Jika
paragraf panjang sering digunakan, wajah satu kolom lebih sesuai, sebaliknya
jika paragraf tulisan pendek-pendek, wajah dua kolom akan lebih sesuai.
3. Organisasi
Upayakan
untuk selalu menginformasikan siswa/ pembaca mengenai dimana mereka atau sejauh
mana mereka dalam teks itu, serta Susunlah teks sedemikian rupa sehingga
informasi mudah diperoleh
4. Daya
Tarik
Perkenalkan
setiap bab atau bagian baru dengan cara yang berbeda, hal ini diharapkan dapat
menndorong siswa untuk membaca terus.
5. Ukuran
Huruf
Memilih
huruf yang sesuai dengan siswa, pesan dan lingkungannya. Selain itu, hindari
penggunaan huruf kapital untuk seluruh teks karena dapat membuat proses membaca
itu sulit dan kurang menarik.
6. Ruang
(spasi) kosong
Gunakan
spasi kosong lowong tak berisi teks atau gambar untuk menambah kontras. Hal ini
penting untuk memberikan kesempatan siswa/ pembaca untuk beristirahat pada
titik-titik tertentu pada saat matanya bergerak menyusuri teks. Ruang kosong
dapat berbentuk:
a. Ruang
sekitar judul
b. Batas
tepi
c. Spasi
antar kolom
d. Permulaan
paragraf
e. Penyesuaian
spasi antar baris[6]
BAB
III
PENUTUP
Merupakan sumber informasi yang disusun
dengan struktur dan urutan berdasar bidang ilmu tertentu. Buku teks adalah
sarana belajar yang digunakan di sekolah-sekolah dan perguruan tinggi untuk menunjang
suatu program pengajaran.
Lembar kegiatan siswa (student work sheet) adalah
lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh siswa.
Lembar kegiatan berisi
petunjuk, langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu tugas.
Elemen-elemen yang harus diperhatikan
dalam penyusunan media berbasis cetakan, antara
lain:
1. Konsistensi
2. Format
3. Organisasi
4. Daya
Tarik
5. Ukuran
Huruf
6. Ruang
(spasi) kosong
Daftar Pustaka
Anderson,
Ronald H. 1987.Pemilihan dan Pengembangan
Media untuk Pembelajaran. Jakarta
Arif,
Zainudin. 1997. Pedoman Baru Menyusun
Bahan Belajar. Jakarta: PT Garsindo
Arsyad,
Azhar. 2011. Media Pembelajaran,
Jakarta: Raja Grafindo persada. cetakan14
Munadi, Yudhi. 2008. Media
Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru.Jakarta: Gaung Persada Pers
Rahim,Farida.
2005. Pengajaran Membaca Sekolah Dasar,
Jakarta: Bumi Aksara
[1]
Farida Rahim, Pengajaran Membaca Sekolah
Dasar, Jakarta: Bumi Aksara, 2005, hlm. 86
[2]
Ibid,hlm 85
[3] Yudhi
Munadi, Media Pembelajaran Sebuah
Pendekatan Baru, (Jakarta: Gaung Persada Pers. 2008)Hlm: 98-99
[5]
Ronald H. Anderson, Pemilihan dan
Pengembangan Media untuk Pembelajaran, Jakarta: 1987, hlm. 169-172
[6]
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran,
Jakarta: Raja Grafindo persada, cetakan14 2011, hlm. 88-89
No comments:
Post a Comment